ReportaseIslami – Sahabat reportase
Sejumlah pasukan elit Brigade Izzudin Al-Qassam telah kembali dari misi jihad
mereka melawan penjajah Zionis Israel, musuh nyata umat Islam. Mereka
mengisahkan kejadian-kejadian yang tidak masuk akal yang mereka sebut sebagai
tanda-tanda kekuasaan Allah.
Sang mujahid menyebutkan
bahwa saat itu semua berjalan mudah dan sesuai yang direncanakan. Saat itu,
para mujahidin sangat bersemangat dan selalu yakin bahwa Allah bersama mereka
dalam pertempuran tersebut, mereka menghabiskan waktu menunggu mereka dengan
berzikir, istighfar, doa dan shalat.
Dia melanjutkan : “Ketika
musuh memasuki wilayah Al-Qararah, mereka mulai menghancurkan beberapa lubang
terowongan dengan meledakannya dan mengancurkannya melalui serangan pesawat
tempur F-16 milik Zionis yang menyebabkan terutupnya jalan keluar yang
tertimbun sedalam 25 meter di bawah tanah"
Kejadian tersebut terjadi
pada 19 juli 2014 2014 lalu, hari kedua sejak dimulainya serangan darat dan
terputuslah komunikasi antara kami dan ruang komando.
Komandan lapangan “W.A”
mengatakan: “Sejak terputusnya komunikasi pada hari itu kami menganggap para
mujahidin tersebut telah hilang. Kami sama sekali tidak mengetahui apa yang
terjadi dengan mereka karena panas dan banyaknya kecamuk pertempuran melawan
musuh. Saat itu perhitungan kami para mujahidin tersebut tidak memiliki
persediaan makanan dan minuman yang cukup untuk bertahan selama itu dan
mustahil -secara perhitungan logika sebagai manusia biasa- mereka bisa bertahan
hidup.
Namun, sang komandan
melanjutkan, setelah terjadinya kesepakatan gencatan senjata selama tiga hari
(7 agustus 2014), tim evakuasi melakukan penggalian di wilayah terowongan
tempat para mujahidin terjebak. saat itu kami terkejut dan tercengang melihat
keajaiban dan keagungan Allah. “Sejumlah 23 mujahid keluar dari terowongan
dalam kondisi sehat dan bugar”.
Pencarian terus berlanjut
mencari tiga mujahid lainnya yang hilang di mana sebelumnya mujahid hilang ke
empat – As Syahid Iyad Al Fara – ditemukan meninggal saat berusaha menggali
lubang tempat saudara-saudaranya terjebak namun tertimpa longsoran tanah saat
hampir berhasil mengeluarkan mereka.
Bertahannya pasukan
mujahidin dengan jumlah besar selama 22 hari dalam kondisi mematikan tersebut
merupakan sebuah keajaiban dan mengherankan unit yang berada di ruang komando.
Beberapa kesaksian mulai terdengar dari
lisan para mujahidin yang selamat tersebut.
Salah seorang mujahid yang
kembali berinisial “R.S.” berkata: “Ketika kami sedang berada di perut bumi,
Allah memudahkan kami dengan kemunculan sebuah genangan air yang bentuknya
seperti mata air. kami membasahi kain baju kami di genangan tersebut dan
memeras airnya untuk kami minum. Kami juga berbagi kurma yang kami miliki
selama hampir 1 bulan tersebut. setiap orang memakan setengah kurma setiap
harinya dan meminum setengah cangkir kecil”
Perlu diketahui bahwa air
di wilayah tersebut hanya bisa didapatkan di kedalaman 90 meter dari permukaan
tanah, artinya 65 meter di bawah tempat para mujahidin berada.
Sang komandan lapangan
menutup ceritanya dengan mengatakan: ” kejadian ini membuktikan bangsa kami
rakyat Palestina dan umat Islam bahwa sekali pun seluruh dunia meninggalkan
kami, para mujahid dan rakyat kami sendirian maka sesungguhnya Allah Subhanahu
Wa Ta’ala selalu bersama kami dan tidak akan pernah meninggalkan kami dan
senantiasa membantu kami”
Para pejuang dan mujahid
yang menolong Allah, Agama Allah dan tanah suci Palestina. Allah telah menolong
mereka dan menghinakan musuh-musuh
mereka. Dan dengan jihad mereka, Allah lapangkan dada-dada kaum muslimin. Tidak
ada kemenangan kecuali milik Allah. Allahuakbar