ReportaseIslami – Sahabat Islam yang berbahagia, Istri
shalihah sangat suka berdandan? Iya benar. Namun mari kita lihat apa yang
dimaksud dengan pernyataan tersebut.
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,
كُنَّا
نِسَاؤُنَا يَخْتَضَبْنَ بِاللَّيْلِ فَإِذَا أَصْبَحْنَ فَتَحْنَهُ
فَتَوَضَّأْنَ وَصَلَّيْنَ ثُمَّ يَخْتَضَبْنَ بَعْدَ
الصَّلاَةِ ، فَإِذَا كَانَ
عِنْدَ الظُّهْرِ فَتَحْنَهُ فَتَوَضَّأْنَ وَصَلَّيْنَ فَأَحْسَنَّ خِضَابًا وَلاَ يَمْنَعُ مِنَ
الصَّلاَةِ
“Istri-istri kami punya kebiasaan memakai pewarna kuku
di malam hari. Jika tiba waktu Shubuh, pewarna tersebut dihilangkan, lalu
mereka berwudhu dan melaksanakan shalat. Setelah shalat Shubuh, mereka memakai
pewarna lagi. Ketika tiba waktu Zhuhur, mereka menghilangkan pewarna tersebut,
lalu mereka berwudhu dan melaksanakan shalat. Mereka mewarnai kuku dengan
bagus, namun tidak menghalangi mereka untuk shalat.” (HR. Ad-Darimi, no. 1093.
Syaikh Abu Malik menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih dalam Shahih Fiqh
As-Sunnah li An-Nisa’, hlm. 419).
Beberapa
hal dapat kita simpulkan dari hadits di atas:
Istri-istri para sahabat dahulu senang berdandan. Istri-istri
mereka hanya berdandan di rumah untuk suaminya. Mereka ingin memberikan suatu
yang spesial untuk suami mereka. Adapun dandan wanita masa kini kalau mau
keluar rumah saja biar dibilang cantik oleh orang banyak. Jadi tak ada lagi
yang spesial di rumah.
Istri-istri sahabat meskipun terlihat repot untuk hanya
sekedar berdandan dan berpenampilan istimewa untuk sumi.
Mewarnai kuku merupakan suatu yang masih dibolehkan dan
jadi kebiasaan para wanita di masa sahabat.
Pewarna kuku yang digunakan oleh para istri sahabat
bisa dihilangkan setiap kali akan shalat.
Memakai pewarna kuku baiknya tetap memperhatikan
keabsahan wudhu. Pewarna yang baik ialah dari hena atau pacar. Pewarna semacam
ini tidak menutupi permukaan kulit dan tidak mengahalangi air untuk mengenai
permukaan kulit. Namun jika yang digunakan ialah cat yang membentuk permukaan
baru di atas kulit atau kuku, maka sudah sepantasnya tidak digunakan.
Demikianlah informasi tentang para sahabat dahulu yang
suka berdandan akan tetapi berdandan hanya buat suaminya.
Semoga pengetahuan ini bermanfaat.
Wallahu waliyyut taufiq.
Sumber : rumaysho.com