SepercikHikmah – Sahabat SepercikHikmah, Mendiang Alm. Ustadz
Jefri Al-Buchori sudah meninggalkan kita. Tiga tahun lalu, dalam usia yang
masih sangat muda yakni 40 tahun. Suami Pipik Dian Irawati itu meninggal dalam
keadaan kecelakaan.
Jauh sebelum maut menjemputnya, ustadz gaul itu pernah
ceramah mengenai kematian. Mati muda dan segala persiapannya.
Berikut ceramah singkatnya seperti dilansir dari sebuah
kanal tayangan.
Bicara soal mati itu, kadang-kadang yang muda itu jadi
sombong. Yang muda hanya berpikir yang
mati hanya yang tua. Karena cara berpikirnya Ialah cara berpikir logika. Kalau logika ya seperti itu cara berpikirnya. Logika kan bicara, mangga muda atau mangga
tua yang dipetik? Yang sering dipetik
mangga tua. Jadi siap-siap yang tua.
Sekarang timbul lagi pertanyaan logika. Kelapa muda
atau tua yang dipetik? Semua rata-rata kelapa muda yang dipetik. Jadi yang muda
juga harus siap-siap.
Maksudnya : Dari sini digambarkan urusan mati tidak
memandang yang muda atau tua. Mati itu pasti, nggak usah lama-lama. Belum tentu
kita akan panjang umur.
Banyak orang sesungguhnya takut mati. Siapa yang takut
mati? Sudah pasti yang takut mati yang tidak percaya kepada Allah. Kita di dunia ini kan mengembara, kita ini
merantau ke dunia. Yang namanya merantau pasti akan pulang kampung. Lihat setiap kali setelah Ramadhan, banyak
yang kembali ke kampung halaman. Lihat perilaku dan sikap mereka ketika pulang
kampung, 11 bulan di perantauan, bulan
ke-12 ketika pulang kampung tidak membawa rasa malu. Malu dong ketika di
Jakarta lama-lama tapi ketika pulang kampung tidak bawa apa-apa. Malu dong
pastinya nggak bawa sesuatu. Lalu bagaimana dengan kampung akhirat? Masa nggak
bawa apa-apa?
Lihat perjuangan orang kampung (dunia). Di terminal ada
yang tidur dua hari saking takutnya tidak bisa pulang kampung. Begitu mobil
datang bawa barang banyak, belum anak kanan kiri. Mau masuk juga serba salah
karena pintu busnya kecil, akhirnya barang di lempar eh mobil jalan.
Orang pengin pulang kampung dengan naik kereta sampai
tidur di lantai, di lorong kereta, di lewati orang-orang. Saking takutnya bila
tidak bisa pulang kampung.
Kita lihat bila persiapan pulang ke kampung akhirat.
Pergi ke masjid, di bawah ramai di lantai dua ramai. Kadang dibilang gila untuk
urusan akhirat sementara urusan dunia dianggap wajar? Karena orang beriman
meyakini bahwa ada hari akhir.
Yang namanya hidup ada masa expired. Ada masa
kadaluarsa. Jadi masih inginkah anda berbuat maksiat ?
Walluhu A’lam
Semoga Bermanfaat
Sumber : bersamadakwah.net/ceramah-kematian-uje-sebelum-meninggal.