Reportase Islami - Allah ciptakan alam beserta isinya untuk kepentingan manusia. Ciptaan tersebut walau terkadang langka akan tetapi mempunyai keindahan tersendiri. Keindahan tersebut kali ini bisa disaksikan khususnya warga yogyakarta berupa fenomena alam gerhana matahari cincin.
Sebagian wilayah di Indonesia akan menyaksikan fenomena gerhana matahari cincin pada Kamis (1/9), sore ini. Yogyakarta menjadi salah satu dari 10 provinsi di Indonesia yang bisa menyaksikan fenomena gerhana ini.
Kepala BMKG Yogyakarta, Tony Agus Wijaya mengatakan, setelah pada Maret 2016 lalu Indonesia dilintasi gerhana matahari total, kini dunia akan kembali menyaksikan gerhana matahari cincin. Fenomena gerhana matahari tersebut hanya bisa disaksikan secara sempurna di wilayah Afrika dan samudra Hindia.
"Gerhana cincin yang sempurna hanya bisa disaksikan di Afrika dan samudra Hindia. Di Indonesia hanya bisa disaksikan di 10 provinsi seperti Bengkulu, DIY, dan sebagian daerah Jawa Timur," kata Tony, Kamis, (1/9).
Tony menjelaskan, peristiwa gerhana matahari cincin terjadi karena terhalanginya cahaya matahari oleh bulan sehingga seluruh cahaya tidak sampai ke bumi. Namun di Indonesia hanya terjadi sebagian sehingga disebut gerhana matahari sebagian.
"Gerhana akan mulai teramati pada saat matahari terbenam pukul 17.26-17.37 WIB. Maksimal lingkaran atau piringan matahari yang tertutup bulan itu sekitar 10 persen," jelasnya.
Masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena gerhana ini, lanjut Tony, diharapkan menggunakan alat bantu berupa teleskop atau kacamata gerhana. Sebab melihat sinar matahari acara langsung dapat merusak kesehatan mata.
Ia menambahkan, bagi masyarakat yang ingin melihat gerhana matahari secara langsung bisa mengamati detik-detik peristiwa melalui streaming di website bmkg.go.id.
"Fenomena gerhana dapat diamati melalui streaming di website bmkg.go.id," ujar Tony.
Selain itu, BMKG Yogyakarta akan menggelar pengamatan langsung fenomena gerhana matahari cincin di bukit Pantai Parangtritis. Pengamatan langsung tersebut juga akan disiarkan melalui website BMKG.
sumber : merdeka.com
