Reportase Islami – Sahabat Islam, Pernahkan anda
terlintas bahwa pekerjaan istrimu lebih berat dari pekerjaanmu? Jika ia maka
anda termasuk orang yang pengertian dan perhatian dengan istri.
Pekerjaan istri di rumah memang tak bisa dianggap
enteng. Mencuci, menyapu, mengepel, memasak sampai merawat dan mendidik anak
adalah pekerjaan sehari-hari di rumah. Sebagian ibu rumah tangga melakukan
semua pekerjaan rumah sendiri. Pekerjaan tersebut dikerjakan 24 jam dalam
sehari.
Pagi hari, seorang istri harus bergegas bangun
menyiapkan sarapan untuk suami juga anaknya. Setelah suami dan anak pergi
beraktivitas istri harus membersihkan rumah sampai bersih. Sore hari istri
menemani anaknya mengerjakan tugas sekolah. Menyiapkan makan malam dan belum
lagi melayani suami. Pekerjaan ini dilakukan setiap hari 24 jam. Terkadang
kejenuhan sering menghinggapi para istri. Belum lagi jika uang belanja yang
diberikan suami tidak mencukupi dalam sebulan dan ada kebutuhan mendadak yang
sangat penting.
Seorang istri selalu dituntut untuk mengerjakan semua
pekerjaan dengan rapi. Bahkan tak jarang istri harus tidur larut malam dan
bangun lebih awal supaya pekerjaan bisa cepat selesai.
Lalu bagaimana jika suami mengeluhkan tentang pekerjaan
istri dirumah?
Jika suami bertanya,"dirumah gak ngapa-ngapain kok
rumah masih berantakan sih?" atau, "Ma, Baju kerjaku mana kok belum
disetrika sih?".
Pertanyaan ini sering dilontarkan suami saat bercanda
atau serius. Padahal faktanya pekerjaan istri dirumah lebih berat daripada
pekerjaan suami. Suami bekerja pagi hingga sore. Lepas sore para suami pulang
dan beristirahat dirumah. sedangkan istri bekerja dari pagi sampai pagi lagi,
belum lagi jika anak sedang sakit pasti tidur tidak akan nyenyak.
Selain itu istri juga harus membagi waktu agar
pekerjaan rumah bisa selesai tepat pada waktunya. Menyapu, mengepel, mencuci
belum selesai harus menjemput anak pulang sekolah dan begitu sampai di rumah
harus menemani anak mengerjakan tugas sekolah. Setelah itu menyiapkan makanan,
sungguh pekerjaan yang tak bisa disepelekan.
Lalu bagaimana jika suami masih menanyakan pertanyaan
serupa?
Wahai para suami, sesungguhnya para istri sudah berbaik
hati membantu pekerjaanmu di rumah. Menyapu, mengepel, mencuci, menyetrika
bahkan sampai memasak makanan sehari-hari. Sesungguhnya para istri pun tidak
pernah meremehkan pekerjaanmu di kantor. Bahkan dengan sabar para istri
berusaha untuk membantu menyelesaikan pekerjaan kantormu. Jadi sudah sepatutnya
sebagai kepala keluarga berlaku bijak. Bagaimana caranya? Salah satunya dengan
memahami segala keterbatasan istri dalam mengurus rumah. Berusaha untuk
membantu pekerjaan rumah jika istri lelah. Dan jangan lupa ucapkan terima kasih
karena sudah meringankan pekerjaanmu.
Sesungguhnya para istri tidak pernah meminta imbalan
apapun dari suami. Yang diharapkan hanya kebahagiaan dalam rumah tangga
meskipun harus merelakan waktu untuk merawat diri sendiri.
Sahabat Islam, Semoga para suami bisa mengerti serta memahami
dan tidak lagi memandang sebelah mata pekerjaan istri di rumah.
Semoga bermanfaat
sumber : ummi-online.com