Saat-saat pertama kali anak kita memasuki sekolah tentu hal itu merupakan momen-momen yang sangat berharga sekali bagi kita para orang tua, karena pada saat itu adalah peristiwa yang paling bersejarah untuk mereka.
Orangtua mengantar anak pada hari pertama sekolah juga dapat membantu
memastikan bahwa masa orientasi siswa di sekolah dilakukan untuk
mendidik dan tanpa kekerasan. Pengelolaan program pengenalan sekolah
yang sepenuhnya dilakukan oleh guru diharapkan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai yakni melihat potensi dan minat anak, menjelaskan proses
pendidikan dan ekstrakurikuler yang disediakan sekolah, serta
mengenalkan lingkungan sekolah secara umum.
Karenanya, pemerhati
pendidikan Donie Koesoema mengatakan gerakan mengantar anak sekolah pada
hari pertama masuk sekolah harus ditindaklanjuti dengan keterlibatan
orangtua di sekolah. Jika selama ini, orangtua hanya mengantar anak
sampai di gerbang sekolah, maka tradisi tersebut perlu diubah. Orangtua
hendaknya bertemu langsung dengan guru dan menitipkan anaknya pada guru
tersebut untuk dididik.
Seperti dilansir dari harian Republika,
menurut Doni, gerakan tersebut juga sebagai bagian dari komitmen
orangtua untuk terlibat dalam proses pendidikan anak di sekolah. Sebab
pendidikan adalah proses kerja tim yang meliputi guru, orang-orang di
sekitar anak (teman, keluarga, dll), dan Anda sebagai orangtua. Guru
dalah partner Anda dalam mendidik anak. Ia bukanlah faktor
tunggal yang menentukan keberhasilan pendidikan anak Anda. Jadi, jangan
enggan untuk mencampuri proses pendidikan anak dengan dalih, "Itu, kan,
tugasnya guru di sekolah."
Untunglah, saat ini, sudah semakin
banyak sekolah yang paham bahwa keberhasilan pendidikan anak juga
memerlukan kerja sama dari orangtua, sehingga pihak sekolah
'menciptakan' banyak kesempatan bagi orangtua agar bisa terlibat dalam
proses belajar mengajar anak. Misalnya, buku penghubung orangtua dan
guru yang mencatat semua kegiatan anak selama di sekolah, pertemuan
orangtua dan guru yang merupakan one on one discussion antara
guru dan orangtua saat pembagian rapor, bahkan ada juga sekolah yang
menyelenggarakan seminar khusus orangtua untuk memperkenalkan kurikulum
sekolah. Semua ini demi orangtua tak menjadi 'buta' pada pendidikan
anaknya di sekolah.
Penelitian menunjukkan bahwa pencapaian
akademis anak secara langsung dipengaruhi oleh keterlibatan orangtua
pada proses pendidikannya. Anak pasti akan lebih semangat belajar dan
berangkat sekolah jika Anda sebagai orangtuanya juga antusias, kan?
Tapi, pastikan juga antusiasme Anda tak berlebihan. Jangan sampai Anda
malah dianggap terlalu ikut campur dalam penerapan kurikulum sekolah
oleh guru anak.
Menurut Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MHPEd, psikolog anak dan keluarga, ada satu hal yang harus dipatuhi semua orangtua terkait kerja sama dengan guru anak:
Hormati
guru anak Anda. Banyak kejadian di mana orangtua kerap menyalahkan guru
ketika terjadi sesuatu yang negatif pada anaknya, misalnya mendapat
nilai jelek, di-bully teman, bahkan ketika anak dihukum karena
melakukan kesalahan. Meski tak setuju dengan guru, hindari menyatakannya
secara terang-terangan di depan anak, karena bisa membuatnya ikut tak
respek pada gurunya. Komunikasikan semua ketidaksetujuan, pertanyaan,
dan protes Anda dengan cara baik dan bertanggung jawab.
Pembelajaran
akan berlangsung baik jika ada kerja sama antara orangtua dan guru.
Guru adalah profesional dalam bidang pendidikan dan belajar, namun
fungsi guru tidak akan optimal tanpa dukungan orangtua.
Bagaimana ibu-ibu.... sudah mengerti bukan mengapa pentingnya mengantarkan anak kesekolah saat hari pertamanya menginjak lingkungan sekolah ? Mari kita lakukan....
Anda Tertarik dengan Artikel ini ? SILAHKAN SHARE !!